order | agreement | ask?






 

Our Product

 

Our Project

 

Our Client

 

 




Making Free Website

Free Webhosting

Free Mail 6GB

Get Money

Adsense



Are you Japanese lover?
Yes
No
I dont know
  

My Photo
Name:
Location: Jakarta, Selatan, Indonesia

Hello you there... Thanks to visit this Blog, I hope you can participate in here and enjoyed this Blog. Thanks!



Belajar Huruf KANJI

L’Arc~en~Ciel’s “KISS” album on iTunes!L’Arc~en~Ci...

L’Arc~en~Ciel History II

Sejarah Panjang Origami ...

J-POP HISTORY

Privacy policy





You've got a friend in Japan at J-List!
Click for J-List



 


Best view with Fireworks

 

Pasang Iklan

Disini

 

Sunday 25 May 2008
GLAY HISTORY
GLAY HISTORY


Glay merupakan salah satu band terbesar di Jepang. Band ini merupakan saingan terberat dari B’z, L’Arc~en~Ciel dan Luna Sea (namun sekarang Luna Sea telah bubar). Band asal Hakkodate yang berada di area abu-abu (diantara Rock-Pop) ini dulunya harus bekerja keras untuk bisa menembus major label.

Dahulu kala… (ciehhh~). Takuro selaku leader Glay, semasa masih SMP mempunyai band yang bernama GUEST APO. Band ini beraliran Punk +Takkun:YATTA!!!+. Punk merupakan aliran yang dia sukai. Namun seiring berjalannya waktu. Takuro ingin berontak. Ia ingin main ballad. Sehingga GUEST APO harus bubar karena ia ingin bermain punk dan ballad. Dan ini menjadi fondasi dasar dari GLAY. Dark Music (hard rock, punk) dan White Music (ballad). Jadi, dia menetapkan nama GLAY yang berasal dari kata GREY atau abu-abu.

Kemudian Takuro segera mencari 2 member lagi untuk mengisi posisi vocal & drummer. Bassist-nya merupakan ex bassist GUEST APO. Untuk membentuk band yang megah, ia memerlukan orang-orang yang berkualitas. Lalu ia coba menghubungi Teru yang merupakan sohibnya sejak masih SD (Takkun merupakan murid transferan waktu kelas 5 SD). Teru menjadi additional drummer untuk band lain di sekolah. Namun saat ditelepon Takuro, ia langsung mengatakan “OK!!”.

Sembari menunggu penampakan vocalist yang pas dengan konsep GLAY. Mereka terus berlatih. Kekosongan posisi ini berlangsung cukup lama ( Ternyata Takkun emank selektif sekalee~). Sehingga para member mengeluh kesulitan berlatih karena tidak adanya vocalist. Tanpa disangka, suatu hari Teru menelepon Takuro dan berkata “ Aku telah merekam suaraku dalam kaset untuk latihan kita” (Ahh.. Takkun, ternyata orang yang kamu cari2 slm ini ada di dkt mu). Begitu mendengar suara serak nan sexy milik Teru. Dia segera menepuk bahu Teru dan berkata, “ Mulai sekarang kamu jadi vocalist”. Lalu mereka segera mencari drummer lain sebagai pengganti Teru. Setelah lengkapnya member, mereka mulai membagi-bagi demo tape.

Sewaktu kelas 2 SMU, Takuro tertarik dengan seorang cowok sekelasnya (Loh.. Mazz.. Yaoi ya??). Takuro telah mendengar sepak terjangnya sebagai guitarist band ARI (mereka pernah ngadain show bareng). Cowok tadi mandang rendah GLAY. “Ini sih bukan rock”, ujarnya sinis. Ia menganggap GLAY hanya meniru BOOWY. Meski ia mengakui kalau GLAY juga memainkan lagu ori mereka.

Takuro ternyata pantang menyerah (Ferut maju Fantat mundur, nakk!!). lalu ia mengeluarkan kata2 pertamanya, “Aku mendengarkan lagu2 Watanabe Misato”. “Sapa tu?!”, balas cowok cuek itu. Biarpun pada akhirnya pembicaraan mereka ga nyambung. Tapi Takuro tetaplah Takuro, ia terus berusaha. Sebelumnya di kelas Takuro, aliran Pop yang merajai. Namun di kelas II ini, Dark Rock-lah yang berkuasa. Takuro sempat mendatangi rumah cowok itu. Dan benar-benar shock karena melihat kamar cowok itu. Dekorasinya benar-benar metal \m/

Kali ini keberuntungan menghinggapi Takuro. Band ARI bubar. Dan akhirnya cowok yang beraliran Dark Rock itu bergabung dengan GLAY. Dan jadilah Hisashi sebagai lead guitarist & anggota ke-5 GLAY.

Bulan February 1990, mereka membuat lagu “Zutto Futari de..” yang dihadiahkan pada kakak perempuan Teru saat upacara pernikahannya. Kakak Teru menangis karena tersentuh. Sejak itulah Teru berusaha dengan baik untuk bisa menghayati dan mengekspresikan lagu. (Pantesan w kepincut ama karakter vocal & penghayatan Teko)

Di tahun ini pula GLAY lulus dan mengadakan show terakhir mereka di AUN-DO. Tiketnya SOLD-OUT. Namun kemudian mereka terpecah menjadi 2. teru, Takuro dan Hisashi memutuskan untuk berjibaku ke Tokyo. Teru berangkat duluan. Esoknya, 1 April. Hisashi ikut berangkat. Kemudian Takuro segera menyusul sehari setelah Hisa berangkat.

Di Tokyo, mereka mencari drummer dan bassist. Shingo yang merupakan teman lama Teru dan Takuro. Bersedia menjadi bassist. Lalu mereka mengedarkan banyak demo tape ke live house. Di visual live house, mereka kurang rock. Dan di pop live house, mereka terlalu rock. Ada yang bilang GLAy tak punya kepribadian. (Sialan!! Siapa yank berani bilank geeto??? Bosen idup lo???)

Menghadapi penolakan berkali-kali. Sang drummer memilih hengkang dari GLAY. Lagipula mereka butuh banyak uang untuk transportasi dan berlatih. Untuk bertahan hidup di tengah kerasnya Tokyo. Teru memilih arubaito di sebuah perusahaan percetakan dan konstruksi. Sama halnya dengan Takuro yang juga arubaito di perusahaan percetakan, konstrusi dan took video (Mereka nguli?? –; ). Tapi yang paling mantabh adalah arubaito-nya Hisa. Dye beruntung dapet arubaito di sebuah konbini dan Game Center.

Tiap selesai pulank kerja jam 6 sore. Takuro pulank bareng Hisa karena rumah mereka berdekatan. Di rumah Hisa, mereka berunding tentang GLAY. Yang adanya hanya pucink sendiri sampe ketiduran. Perundingan tersebut hampir saja merubah konsep GLAY. Untungnya tak ada yang berniat untk merubah image GLAY.

Pada bulan Juni mereka balik ke Hakkodate untuk mengadakan show bareng band lain termasuk PIERROT ( Bukan PIERROT yank terkenal sekarang). Dua bulan sesudahnya, GLAY mendapat kesempatan mengadakan live pertama mereka di Potato House di Urawa dengan hanya 2 orang audience saja!!!. (Kyaaaa~~ bodohnaaaaa…… w mw koq neliat kalian ne-band!!)

Pada Desember 1991. GLAY tampil dalam acara TV yang menampilkan band-band amatir. Yaitu acara TV Ikasu Tengoku Band. Saat itu Luna Sea juga ikut tampil.

Setahun kemudian untuk mengisi kekosongan drummer. Shingo pindah ke posisi drummer. Dan Hisa harus berpindah ke Bass. Pada saat itu GLAY mulai bisa tenag karena dapat nge-band di live house EXP & LAZY WAYS. Di sini fans mereka berjumlah hingga 50 org (Gpp nak.. nyante aja..). tak lama kemudian posisi drummer diisi Akira. Mereka berkesempatan unutk mengadakan bbrp konser kecil di Tokyo. Glay juga menjual beberapa demo tape yang habis terjual saat itu juga. Dengan mulai suksesnya GLAY. Mereka mengadakan pesta kecil dengan 15 orang teman lawas yang dating dari Hakkodate.

Pada waktu itu Takuro mengundang Wayama Yoshihito, bassist Pierrot yang lagi ada di Tokyo. Takuro juga mengajaknya bergabung karena Shingo mengundurkan diri. Mulanya Wayama tidak suka GLAY karena GLAy begitu terkenal. “Emank apa sih GLAY itu??”. Ini didasari karena ia menyukai musik rocl dan Gun N Roses. Ironisnya, semua teman dan anggota band-nya ternyata fans GLAY. Tapi itu ga berarti ia males temenan sama GLAY. Takuro menyarankan agar ia mengadu nasib di Tokyo. Namun ia menolaknya. Tapi Takuro memohon agar ia membantu 1 lagu saja. Sebagai seorang teman ia setuju. “Kurasa dengan merekrutnya, kita akan makin dapat menarik fans cewek”, ungkap Takuro. Dan ternyata pilihan Takuro ini benar2 tepat. (lha I-yes tho nak… JIRO gitu!!!)

Niatnya yang semula hanya ingin membantu 1 lagu. Ternyata ia tak berdaya dgn musik GLAY yg bener2 keren. Dan akhirnya wayama yang memperkenalkan dirinya sebagai JIRO di stage ini kecantol dengan GLAY & menjadi bassist tetap GLAY di tahun 1992. Jiro berpendapat bahwa band yang beraliran visual itu langka. Karena itulah GLAY susah menembus live house. Namun hal itu sudah bukan masalah lagi sekarang. Karena sudah mulai muncul band2 beraliran visual. Dan mereka menjadi semakin populer.

Setahun kemudian, pada Januari 1993. para staff Extacy Record mendapatkan demo tape GLAYdan mengirimkannya pada Yoshiki (Leader sekaligus penggebuk drum, pemain piano melankolis, pencipta lagu dan pengarang lirik hampir semua musik fenomenal X-JAPAN).
Pada Oktober 1993, saat GLAY manggung di Ichikawa Club Gio. Yoshiki yang sangat penasaran dengan GLAY. Langsung tertarik & menawarkan untuk menjadi produser GLAY. Takuro bercanda dengan berkata mereka mau hanya jika Yoshiki yang main piano. Namun guyonan itu ditanggapi serius oleh Yoshiki.

Seluruh anggota GLAY terkejut bercampur senang. Tak menyangka kalau artis sekaligus produser sekaliber Yoshiki menghadiri konser kecil mereka. Bahkan menawarkan kesempatan rekaman. Member GLAY saat itu mengaku belum siap untuk terjun ke dunia showbiz J-Rock. Namun setelah Yoshiki meyakinkan dengan sedikit sejarah awal bagaimana ia membesarkan band X-Japan. GLAY pun menerima kesempatan emas ini.

Akhirnya bulan Desember 1993 album indies pertama mereka yang berjudul “HAI TO DAIYAMONDO” mulai masuk proses rekaman. Dengan begitu sudah tak diragukan lagi kualitas lagu GLAY yang mampu membuat yang gak suka menjadi suka. Dan mampu menyedot perhatian pemimpin band legendaris.

Tahun 1994, GLAY mulai membukukan banyak konser2 musik sukses. Terutama sejak kontrak pertama mereka ditandatangani. Konser pertama mereka sejak terikat kontrak bahkan harus membuat fas mereka harus antri dari Rokumei-Kan hingga Meguro Station di Meguro. Bulan February mereka terbang ke LA Amrik untuk melakukan proses rekaman album pertama mereka yang langsung di bawah pengawasan Yoshiki.

Single debut mereka berjudul “Rain” yang diproduseri oleh Yoshiki direkam di studio One on One Recording Studio di LA. Single tsb dirilis tgl 25 Mei 1994. dan menjadi theme song film musim panas dgn judul Yamato Takeru. Single ini dirilis di label studio milik Yoshiki, Platinum Records. Single ini terjual hingga 150 juta copy!!! Mereka kemudian untuk pertama kalinya tampil di acara TV Music Station.

Single ke-2 mereka “Manatsu no Tobira”, diserahkan pada Tsuchiya Masami sbg produser penggantinya dan mereka mulai debut live di shibuya-On Air West. Tiketnya SOLD OUT dalam 2 jam. Single yg dirilis pd 15 Juni ini mjd OP Song anime Yamato Takeru yang terjual hingga 100 juta copy.

Lalu pada bulan Agustus 1994 mereka mulai merekam album pertama mereka berjudul “Hai to Daiyamondo”. Dengan Masahide Sakuma sbg producernya. Sakuma ini menjadi produser setia GLAY sampai sekarang. Kontribusinya sangat besar pada GLAY. Hai to Daiyamondo Japan National Tour telah menanti mereka di tgl 26 September & diselenggarakan di 13 kota besar.

Tahun 1994 ditutup dgn dirilisnya single ke-3 mereka, “Kanojo no Modern…”. Single tsb rilis 16 November. Sejak PV Kanojo no Modern… dirilis. Image GLAY sbg band eksekutif dgn jas hitamnya mulai melekat. Di setiap konser, para fans selalu treak-treak request lg Rain. Namun, Rain yg lekat dgn image Yoshiki ini selalu dilewatkan oleh GLAY. Hal ini dilakukan krn selama ini GLAY selalu mendapat kritik sambal yg mengatakan bahwa ketenaran mereka itu diperoleh dari Yoshiki (Perasaan, Luna Sea juga diadopsi ama Hide ~ X-Japan).
Namun seiring berjalannya waktu, gossip itu punah. Dan semua mengakui klo GLAY memang berkualitas. Tapi tak bisa disangkal, memang krn Rain yg mempunyai roh Yoshiki inilah GLAY bisa debut. Namun GLAY berusaha dengan kemampuan sendiri untuk merajai dunia per~J-Rock~an Jepang.

Tahun 1995 GLAY semakin tenar. Banyak lg mereka dijadikan OST drama di TV. Misalnya ”Freeze my Love” untuk dorama Ring no Tamashii.

GLAY langsung melejit ketika album pertama mereka “Speed Pop” nangkring di Oricon Chart pada posisi 8. di tahun ini GLAY mendapat bantuan dari D.I.E sbg add. Player pd posisi keyboardist. Ia masuk setelah sebelumnya Nobumasa Akira yg mjd add. Player pd posisi drummer, memutuskan hengkang.

Speed Pop yang rilis dengan sukses ini kemudian menularkan kesuksesannya pd setiap konser promo mereka yg selalu kehabisan tiket di 10 kota di Jepang. Tur yg bertajuk Speed Pop Gig 95 ini sudah mulai memunculkan D.I.E dalam penampilan mereka.

Single ke-5 “Zutto Futari de” rilis tgl 17 Mei. Single ini ditunjuk jd theme acara Channel 99 di salah satu stasiun TV swasta Jepang. Berbarengan dengan dirilisnya single ini. Glay merilis clip collection pertama mrk, “Video GLAY”.

Single ke-6, “Yes Summerdays” rilis 9 Agustus dan menjadi jingle iklan Chamellia Diamonds. Kemudian single ke-7, “Ikkiteku Tsuyosa”. Menjadi OP song acara TV Kaza-ana Down Town.

Tahun 1995 ditutup konser GLAY Final The Glorious Night di Club Gio. Pada salah satu sesi konser, Hisashi memamerkan kemampuannya menggunakan Macintosh untuk menghasilkan efek digital.

Tgl 17 Januari, GLAY membuka tahun 1996 dengan merilis single ke-8, “Glorious”. Single ini menjadi Jingle iklan Victoria skiwear dan berada di posisi 8 Oricon Chart.

Bulan February, Glay merilis album ke-2, “Beat Out”. Album ini langsung nampang di posisi pertama Oricon Chart pada minggu pertama perilisannya. Mereka mulai menggelar tur promo album ini sejak 29 February dgn jdl Beat Out ’96 Tour.

Dengan popularitas yang semakin menanjak. Di bulan April mereka mulai masuk studio rekaman kembali untuk mulai rekaman album ke-3 mereka. Album ini mulai direkam sejak 5 Juni, dimana sebelumnya mereka juga sempat merilis Video Glay 2 yang nampang sbg album video paling diinginkan pada posisi 1 Oricon chart.

Di bulan Juni mereka terbang ke London untuk shooting pv “Beloved. Di sana mereka banyak menyelesaikan album ke-3 mrk. Pada 20 Juni di Jepang, GLAY merilis buku dokumentasi mereka. Tak lama kemudian Beloved dirilis. Lagu ini menjadi theme song dorama Hito-natsu no Propose. Single ini juga merupakan single ke-9 mereka. Kemudian disusul oleh single ke-10, “A Boy, Zutto Wasurenai”. Single ini juga langsung menjadi theme song acara TV Pop Jam. Dan akhirnya setelah 7 bulan, mereka merilis album ke-3 yang berjudul “Beloved”. Album ini juga langsung disusul dengan konser promo “97-97 Tour Beloved You”. Konser ini digeber di 25 kota, dengan 33 penampilan dan 8 penampilan classical.

Tahun berikutnya difokuskan pada kegiatan promo tour. Karena album Beloved baru saja dirilis. Pada 14 Mei 1997, GLAY sempat merilis single ke-11. Single ini berjudul “Kuchibiru” yang menjadi theme song acara TV Hey!Hey!Hey!. Single ini menduduki posisi 1 Oricon chart.

Single ke-12 menyusul di bulan Oktober dgn judul “However”. Sama dgn single sebelumnya, However masuk di peringkat 1 Oricon chart. Single ni terjual 1 juta copy di hari pertama perilisannya.

Pada 7 Oktober dirilislah album ke-4, “Best Album Review”. Sebulan setelah dirilis, album ini mencetak angka penjualan 3 juta copy sekaligus merajai Oricon chart. Album ini menunjukkan bahwa GLAY lagi sibuk. Sehingga materi kebanyakan mrpkn aransemen ulang dari single2 terbaik yg telah dirilis sebelumnya.

Single However yg telah dirilis sebelumnya dijadikan theme song drama baru berjudul Ryakudatsu Ai. Dimana Takuro juga dikontrak untuk menggarap soundtracknya. Tahun 1998 merupakan tahun dgn 2 moment terbesar. Pertama yaitu dirilisnya “Video GLAY 3”, an kedua adalah masuknya album Best Album Review sebagai album musik dgn catatan penjualan terbesar di Jepang hingga saat itu.

Soundtrack Ryakudatsu Ai kemudian dirangkum bersama aransemen ulang lagu2 lama GLAY. Hasilnya adalah album ke-5 GLAY, “GLAY Song Book”. Di bulan April 1998 dirilis single ke-12 dan 13 secara bersamaan. Single “Yuuwaku” yang menjadi jingle iklan TDK. Dan “Soul Love” yg menjadi jingle iklan Kanebo. Keduanya sama2 nongkrong di posisi 1 & 2 Oricon chart pada waktu dirilis. Setekah kedua album yg berisi materi yg tdk sepenuhnya baru, Glay merilis album “Pure Soul” pada 29 Juli. Yang dikuti dn serangkaian promo tour album ini. Pada bulan November GLAY merilis single ke-14 mrk, “Be With You”.

Pada thn 1999 hingga 2002, GLAY punya setumpuk aktivitas dan prestasi baru hingga skhirnya mereka vakum selama 2 tahun dan kemudian merilis “The Frustated”. Di masa-masa vakum mereka, GLAY hanya merilis 2 album kompilasi lagu-lagu terbaik mereka dlm 2 paket album “Rare Collectives 1 & 2” . tahun 1999 mereka mendapat additional player baru pada keyboard yaitu Komori. Mereka juga banyak menelurkan single2 baru diantaranya “Winter Again” (3 February 1999), “Survival” (19 Mei 1999), “Kokodewanai Dokoka e” (25 Agustus 1999), “Happiness” (1 January 2000), “Missing You” (15 November 2000), “Global Communication” (25 April 2001), “Stay Tuned” (4 Juli 2001), “Hitohira no Jiyuu” (19 September 2001), “Way of Difference” (27 February 2002), “Mata Kokode Aimashou” (24 Juli 2002) dan “Aitai Kimochi” (31 Juli 2002). Semuanya sukses menembus Oricon chart. Selama thn 1999 GLAY banyak merilis buku2 dan video dokumentasi.

Pada tanggal 1 Mei 1999, GLAY menyumbangkan karya mereka untuk mengenang HIDE X-japan. Selain karena mereka merupakan anak dr Yoshiki, mereka juga sangat megagumi X-Japan. Karena itu mereka juga berpartisipasi dalam album “Tribute Spirits” to Hide ini. GLAY menyanyikan salah satu lagu buatan Hide.

GLAY merilis album “Heavy Gauge” pada tgl 20 Oktober 1999. album ini nongol di posisi 1 Oricon, tiga hari setelah dirilis dan bertahan disana selama beberapa minggu. Kemudian mereka kembali merilis album kompilasi yg berjudul “GLAY Drive Complete Best” pada tanggal 29 November 2000”. Tahun 2001 GLAY kembali vakum. Mereka banyak mengadakan konser ketimbang nggarap lagu.

Akhirnya pada 28 November 2001 GLAY merilis album “One Love”. Setahun kemudian dirilislah album “Unity Roots and Family Away” pada 19 September 2002.

Tahun 2003 mereka merilis album kompilasi “GLAY Rare Collectives 1 & 2”. Kemudian mereka merilis album baru “The Frustated” pada 24 Maret 2004.

GLAY juga merilis kumpulan Pv mereka yg berjudul “Video GLAY” dari 1 sampai 5.

-------------------------------------------------------------------------------------
Source: http://japan5758music.wordpress.com/2008/03/14/sejarah-glay/#more-4
0 Comments:

Post a Comment

Thank's for your comment...enjoyed!

<< Home



iklan